Showing posts with label lainnya. Show all posts
Kepengen Beli Sony Xperia T
(Ini cuma 'artikel' curhatan pendek dari penulis aja, silakan ditutup jika sobat engga mau baca ^^)
Haloooo, maaf beberapa bulan ini jarang banget ngepost, soalnya disibukkin sama perkuliahan dan tugas-tugas kampret
yang engga kelar-kelar. Dan maaf juga buat para blogwalker yang mampir,
saya engga sempat mampir satu-satu ke blog sobat sekalian dalam waktu
dekat. Kalau ada waktu luang, saya mampir deh :)
Di artikel kali ini saya cuma mau curhat atau cerita atau hal semacam itu deh pokoknya... Engga panjang kok, engga dibaca juga engga apa hehe...
Dari dulu saya sangat suka sekali dengan HP keluaran Sony Ericsson maupun (yang sekarang cuma) Sony,
dan saya juga engga peduli dengan apa yang orang-orang sekitar bilang
kalau HP Sony itu HP yang paling engga bagus, terutama seri Xperia saat
ini. Padahal sebuah telepon genggam bisa dikatakan bagus, itu karena
memenuhi kebutuhan dan keperluan si pengguna, engga bisa dinilai dari apa yang dikatakan orang lain. Ada banyak merk HP yang mereka katakan
bagus (N*k**, S**s**g, Bl*ckb***y, dll), iya bagus sih, tapi semuanya
engga bisa memenuhi kebutuhan saya, dan dari segi tampilan menu juga saya
engga suka. Lagipula, orang-orang itu engga pernah pake HP Sony, kok
udah bilang engga bagus? -___-
Tampilan
menu Sony Xperia (menurut saya) terlihat elegan, meskipun dengan
icon-iconnya yang sederhana. Memang saat ini Sony ketinggalan dari
kompetitornya yang lain (karena banyak pabriknya terkena bencana alam
dan otomatis kekurangan biaya untuk membuat HP yang wah dengan harga
yang engga terlalu mahal), tapi entah kenapa saya tetap senang dengan
produk-produknya. Masih banyak sekali alasan lain kenapa saya bisa suka
dengan produk-produk (terutama HP) Sony, tapi yang paling utama adalah
karena saya engga suka merk HP saya sama dengan orang lain >:D
Akhir-akhir ini saya tertarik dengan beberapa seri Xperia: V, J, dan T. Jika dilihat dari bentuk memang Xperia V lebih bagus, tapi di antara ketiganya T-lah yang menurut saya paling bagus. Spesifikasi lengkapnya bisa dilihat di sini.
Kelebihan dan Kekurangan Kacamata Rimless
(kita basa-basi dulu yah...)
Dulu waktu pertama kali beli kacamata, pasti selalu beli yang full frame. Alasannya, yah karena belum tahu-tahu amat tentang jenis-jenis kacamata, dan memang direkomendasiin dari dokter spesialis hewan mata juga sih.
![]() |
Full Frame |
Dua atau tiga tahun kemudian, setelah udah agak bosan dengan kacamata full frame dan udah sedikit 'ngeh' soal frame kacamata, akhirnya saya jatuh cinta sama kacamata semi rimless. Awalnya gak dibolehin beli sama ortu, tapi saya coba rayu-rayu dikit akhirnya (terpaksa) dibeliin juga. (Saya masih kecil waktu itu, belum ada duit, jadi masih dibeliin sama ortu meski sampai sekarang masih gitu sih :/ )
![]() |
Semi Rimless |
Tapi, manusia itu gak pernah puas...
Gara-gara nonton film (lupa judulnya apa...), lihat si dokter pake kacamata rimless, kok keren yah? (kacamatanya maksud saya...) Dan muncul deh ide jahat buat hancurin kacamata yang semi rimless biar bisa ganti kacamata lagi huehehehe... Tapi, hasutan setannya mau dibilang berhasil juga enggak.
Saya coba cari beberapa info tentang kacamata rimless plus model-modelnya. Ternyata memang keren! Tapi tetap aja ada kelebihan dan kekurangannya. Cekidot deh infonya...
![]() |
Rimless |
Kelebihan:
1. Kacamata rimless lebih ringan ketimbang kacamata semi rimless atau bahkan kacamata full frame.
2. Secara kosmetik lebih bersih, cool, dan elegan.
3. Membersihkannya lebih mudah.
4. Serasa tidak memakai kacamata, apalagi dengan multicoating yang sangat bagus.
5. Bentuk kacanya bisa dibuat sesuai selera pelanggan. Mau sebelah kiri bentuk bintang, kanan bentuk segitiga juga bisa, tapi siapin duit yang banyak yah :P
Kekurangan:
1. Umumnya tidak bisa dipasang menggunakan lensa kaca (glass), sebab harus dibor di dua tempat (lihat gambar di atas). Kemungkinan 50% lensa kaca akan pecah.
2. Perlu hati-hati saat ingin menggunakan ataupun melepaskan kacamata, karena kekuatan utama kacamata ada di skrup. Resiko pecah atau retak lebih tinggi jika melepaskannya dengan satu tangan.
3. Sering longgar di daerah skrup, jadi harus sering menyetel kembali biar pas.
4. Proses penyetelan untuk merapikan jika pernah kena benturan, lebih sulit
untuk membuat simetris, kecuali kepada yang sudah ahlinya.
5. Bagian pinggir lensa harus cukup tebalnya, misal minimal 2 mm atau
lebih, dan ini sangat tidak cocok untuk ukuran plus dengan diameter
kacamata yang besar.
6. Tidak cocok untuk lensa yang melengkung, karena posisi temple akan
semakin ke dalam (tapi tergantung bagaimana bentuk tautan endpiece
dengan lensa).
7. Lensa akan terlihat lebih tebal, karena tidak ada yang menutupinya.
8. Dalam hal pasien tertentu, jika pinggir lensa dipoles maka akan merasa silau.
9. Tidak semua bahan plastik kuat, jadi ada bahan yang direkomendaikan artinya ulet untuk bor ini (silakan tanyakan ke optik).
10. Tidak boleh ditaruh sembarangan.
Setelah baca kelebihan dan kekurangan kacamata rimless, saya jadi sedikit kecewa. Kenapa?
KEKURANGANNYA LEBIH BANYAK SIH..!!
Dan kayaknya harganya juga lebih mahal... Sepertinya saya bakal beli yang semi rimless aja deh... Semoga postingan ini bermanfaat buat kawan-kawan sekalian. Bye.
sumber: OptikOnline